Senin, 22 Desember 2014

Refleksi Sebuah Keberhasilan


Sebelum mengurai lebih jauh,ada baiknya kita mengingat kembali kisah nabi Sulaiman A.S.Seorang nabi yang dikaruniai allah kekayaan yang berlimpah,kerajaan yang sangat indah,ilmu yang seluas samudra,kepiawaian dalam berdiplomasi,keistimewaan memahami dan berdialog dengan binatang.Akan tetapi dengan kelebihan dia miliki,nabi Sulaiman bukanlah orang yang sombong dan tinggi hati.
       Al-quran menceritakan bagaimana sikap nabi Sulaiman A.S mendapatkan semua anugerah ini.Ia dan ayahnya nabi Dawud a.s yang dikarunai ilmu mengatakan semua ini adalah fadhlilah,karunia dari allah,Q.S An Naml ayat 15.Ayat berikutnya menceritakan tentang bagaimana nabi  Sulaiman AS memiliki bala tentara dari bangsa jin,manusia,dan burung,mampu memahami bahasa binatang.Ketika  nabi Sulaiman melewati sebuah lembah,seekor semut berkata pada kelompoknya,”wahai semut-semut,masuklah ke dalam sarang-sarangmu,agar kamu tidak terinjak Sulaiman dan tentaranya,sedangkan mereka tidak tau”.Mendengar ucapan semut ini,nabi Sulaiman tersenyum dan berdo’a dalam Q.S An-Naml 19.
         “Ya tuhanku,anugerahkanlah aku untuk tetap mensyukuri mikmat mu,yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kedua orang tuaku,dan agar aku mengerjakan kebijakan yang engkau ridhoi,dan masukkanlah aku dengan rahmat mu ke dalam golongan hamba-hamba mu yang sholeh”
           Selanjutnya,nabi Sulaiman AS menawarkan pada pembesar kerajaannya:”Siapakah diantara kalian yang sanggup memindahkan singgasana ratu Balqis dari negri Saba’ ke palestina?” Ifrit dari bangsa jin menyanggupi,sebelum nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya,singgasana itu akan sampai di hadapannya karena ‘Ifrit merasa paling kuat dan dapat di percaya.
           Akan tetapi,seorang yang mempunyai ilmu dan memegang teguh ajaran kitab taurat  dan zabur dengan lembut,(ulama tafsir bersepakat seseorang tersebut adalah “Ashif barkhiyah”)menyanggupi akan mendatangkan singgasana ratu Balqis sebelum nabi Sulaiman AS berkedip,dan seketika itu juga singgasana ratu Balqis sudah dihadapannya,Subhaanallah “Haadzaa min fadhli robby” (ini karunia dari allah) demikian ujar nabi Sulaiman.
         Hikmah dari kisah di atas,bagaimanapun keberhasilan yang kita raih,sebesar apapun prestasi yang kita dapatkan,semua itu semata-mata karunia dari allah.
           Kita yang sudah berkelana di dunia olimpiade,bergelut di panggung musabaqoh,berkiprah di arena perlombaan,menjadi peserta  atau yang diberi sampur amanat untuk membina anak-anak,mendampingi mereka,membimbing belajar dan memberi semangat,sudah selayaknya menyadarkan keberhasilan dan kekalahan hanya pada allah.Tidak sedikit prestasi yang di raih,meski tak  jarang juga kesempatan menang di raih peserta lain.Ketika menang,janganlah kemenangan itu membuat kita terlena, tinggi hati,sombong dan lupa pada keyakinan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar